Selasa, 14 Januari 2014
Kamis, 26 Desember 2013
SANG PUSAKA
Ini merupakan foto konsep yang saya pikirkan dengan tema Indonesia Di Hatiku.
pengambilan foto ini sendiri saya lakukan di suatu tempat yang sangat indah yang bertempat di
suatu desa di Lombok Timur yang bernama, Desa Srewe .
Kebetulan disana terdapat rumah senior saya k.puji akrab saya panggil beliau juga disana sebagai, Kades sekaliguis juga sebagai guru mengaji anank-anak yang ada di desa tersebut ,k.puji juga yang membantu saya dalam mendapatkan sebuah karya fotografi yang sesuai dengan yang saya inginkan, tampa ada nya beliau mungkin foto ini tidak dapat terrealisasikan sesui dengan keinginginan saya seperti gambar di atas.
foto ini saya jepret tahun 2013
pengambilan foto ini sendiri saya lakukan di suatu tempat yang sangat indah yang bertempat di
suatu desa di Lombok Timur yang bernama, Desa Srewe .
Kebetulan disana terdapat rumah senior saya k.puji akrab saya panggil beliau juga disana sebagai, Kades sekaliguis juga sebagai guru mengaji anank-anak yang ada di desa tersebut ,k.puji juga yang membantu saya dalam mendapatkan sebuah karya fotografi yang sesuai dengan yang saya inginkan, tampa ada nya beliau mungkin foto ini tidak dapat terrealisasikan sesui dengan keinginginan saya seperti gambar di atas.
foto ini saya jepret tahun 2013
Selasa, 12 Februari 2013
MELASTI (ritual keagamaan umat hindu di lombok)
Melasti - Makna upacara ritual Melasti dimaksudkan untuk
menghayutkan penderitaan masyarakat (laraning jagat), meghilangkan
penderitaan (papa klesa) dan kekotoran alam semesta (letuhing bhuwana)
menurut kepercayaan Hindu lombok.
Upacar ritual Melasti dilakukan tiga atau dua hari sebelum hari Nyepi, umat Hindu Bali melakukan Penyucian dengan melakukan upacara ritual Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis.
Upacara ritual melasti dilakukan oleh kelompok umat yang memiliki sungsungan pura. Umat Hindu melakukan Upacara Melasti dengan melakukan pawai keagamaan yang di disebut mapeed
Dalam Upacara Melasti disimbolisasikan dengan labuhan sesaji ke laut
serta menyucikan arca, pratima, nyasa, pralingga sebagai wujud atau
sthana Ida Sang Hyang Widi Wasa dengan segala manifestasi-Nya. Sehari
setelah upacara Melasti, disebut nyejer, dimana pretima atau pecanangan
Ida Bathara sebagai manifestasi Ida Sanghyang Widhi Wasa melinggih di
Pura Desa, Bale Agung atau pura masing-masing. Nyejer berasal dari kata
jejer yang artinya tegak tak tergoyahkan. Dalam rangkaian Nyejer ini
sesungguhnya umat diajarkan untuk membangun sradha dan Bhakti yang
tangguh atau jejer pada Tuhan.
Upacar ritual Melasti dilakukan tiga atau dua hari sebelum hari Nyepi, umat Hindu Bali melakukan Penyucian dengan melakukan upacara ritual Melasti atau disebut juga Melis/Mekiyis.
Upacara ritual melasti dilakukan oleh kelompok umat yang memiliki sungsungan pura. Umat Hindu melakukan Upacara Melasti dengan melakukan pawai keagamaan yang di disebut mapeed
Pada upacara ritual Melasti ini seluruh
pratima/pralingga dari pura masing-masing dibawa dengan menggunakan
tempat khusus yang disebut “juli” atau “jempana” Pada hari Melasti,
segala sarana persembahyangan yang ada di Pura di arak ke pantai atau
danau, karena laut atau danau adalah sumber air suci (tirta amerta) dan
bisa menyucikan segala leteh (kotor) di dalam diri manusia dan
alam.Meskipun tidak serentak, namun biasanya upacara
ritual Melasti dilakukan dua atau tiga hari sebelum Hari raya Nyepi.
Upacara Ritual Melasti harus dilaksanakan paling
lambat pada tilem sore, pelelastian harus sudah selesai secara
keseluruhan, dan pratima yang disucikan sudah harus berada di bale
agung. Upacara ritual Melasti dilengkapi dengan bermacam-macam sesajen
baik sesajen khas Jawa maupun Bali. Sesajen tersebut sebagai simbolisasi
Trimurti, 3 dewa dalam Agama Hindu, yaitu Wisnu, Siwa, dan Brahma.
Serta diarak pula simbol singgasana Dewa Brahma yaitu “Jumpana”.
Ahmad Johari Efendi (enji). Diberdayakan oleh Blogger.